sapaan

LAMPUNG MERUPAKAN WILAYAH YANG INDAH SERTA STRATEGIS. UNTUK ITU MARILAH KITA LAKUKAN YANG TERBAIK UNTUK LAMPUNG "SYAIFULLOH MENGUCAPKAN SELAMAT DATANG DALAM SEBUAH PERUBAHAN"

hanya untuk anda

Tuesday, August 21, 2012

MAMPUKAH KEMATIAN MEMBUAT MANUSIA BERPIKIR

KEMATIAN

Sepanjang sejarah, manusia telah berhasil mengatasi
berbagai masalah hidup yang terkadang nampak berat.
Namun kematian tetap merupakan sesuatu yang tidak
dapat dielakkan. Setiap yang hidup di muka bumi ini
dengan tujuan apa pun, pasti akan mati. Manusia
hanya diberi usia tertentu dan kemudian akan mati. Ada
yang mati ketika masih muda, bahkan saat masih bayi.
Ada yang melalui beberapa fase dalam hidupnya dan
menemui kematian setelah usianya bertahun-tahun.
Bahkan seorang manusia yang memiliki segalanya baik
itu tanah, kekayaan, kedudukan, popularitas,
kemuliaan, kepercayaan maupun ketampanan tak akan
dapat menghindari kematian. Tanpa kecuali, semua
manusia tak berdaya ketika menghadapi datangnya
kematian sebagai suatu kepastian.
Ada fakta-fakta tentang alam baka dan hari
perhitungan, yang juga didukung oleh kesaksian
orang-orang yang hidup setelah mengalami kematian.
Kembalinya seseorang setelah dinyatakan mati secara
medis (mati suri) telah membawa orang yang
mengalaminya melihat betapa tak berartinya tubuh
manusia, melalui fakta-fakta tertentu yang disaksikannya. Kematian yang dinyatakan secara
medis dan pemakaman akan menanti tiap-tiap kita,
oleh karenanya seharusnyalah kita merenungkannya.
Saat kematian terjadi, jiwa terpisah dengan raga
meninggalkan tubuh yang tanpa daya. Seperti halnya
makhluk hidup yang mengganti kulit mereka, ia
meninggalkan kulit luarnya dan berproses menuju
kehidupan sebenarnya.


Namun, cerita tentang tubuh manusia yang tetap
tertinggal di dunia kadang lebih penting, terutama apa
saja yang terjadi dengan tubuh tersebut, daripada
mempertanyakan apa itu pantas terjadi pada tubuh
manusia.
Apakah Anda pernah berpikir secara detail tentang
apa yang terjadi pada tubuh seseorang ketika ia mati?
Suatu saat kita akan mati. Mungkin dengan cara
yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Mungkin
saat di toko untuk membeli makanan, sebuah mobil
menabrak kita. Atau, penyakit yang sangat fatal
mengakibatkan kematian kita. Atau sederhananya
jantung kita akan berhenti berdetak tanpa alasan
apapun.
Detik-detik Kematian
Mulai detik itu, kita tak memiliki hubungan apa
pun dengan tubuh ini. Kita akan menjadi “ sendiri”,
sementara tubuh kita kemudian hanya akan menjadi
seonggok daging biasa. Setelah kematian, orang lain
akan membawa tubuh kita. Kemudian orang-orang
akan menangis dan berkabung. Lalu tubuh tersebut akan dibawa ke rumah mayat sekalipun di malam
hari. Hari berikutnya kuburan segera digali. Tubuh kita
yang tak bernyawa kini sangat kaku, akan dimandikan
dengan air yang dingin. Sementara itu, tanda-tanda
kematian segera nampak di mana beberapa bagian
tubuh mulai memucat.
Kemudian, mayat ini akan dibungkus dengan kain
kafan dan diletakkan di peti mayat. Mobil jenazah telah
siap membawa peti tersebut, berjalan menuju ke
pemakaman, hidup seperti di jalanan. Ketika melihat
mobil jenazah yang lewat, beberapa orang akan nampak
berkhidmat, tetapi kebanyakan berlalu begitu saja
dengan kesibukan mereka masing-masing. Setiba di
pemakaman, peti jenazah akan diusung oleh orang-orang
yang mencintai kita atau tampak mencintai kita.
Kemungkinan besar, orang-orang yang mengitarinya
akan menangis dan meratap lagi. Kemudian orang-orang
berdatangan dengan satu tujuan yakni,
pemakaman. Di atas batu nisan. nama kita akan
dipahatkan. Kemudian mayat kita akan diangkat dari
peti mayat dan diletakkan ke dalam lubang yang telah
digali. Pendo’a akan berdo’a untuk kita. Akhirnya, orang-
orang dengan sekop akan mulai menutup mayat
kita dengan tanah yang juga akan mengenai kain kafan.
Tanah menyentuh mulut kita, leher, mata dan hidung.
Dan akhirnya menimbun seluruh kain kafan. Akhirnya
pemakaman selesai, dan orang-orang meninggalkan
pemakaman. Semuanya kembali sunyi. Beberapa orang
akan datang untuk berziarah dalam sela-sela waktu
mereka untuk kita yang telah dimakamkan. Tak ada lagi hidup yang penuh arti. Rumah yang indah, orang yang
cantik, alam yang mempesona sudah tidak ada artinya
lagi. Tubuh kita sudah tidak akan bertemu dengan
seorang teman pun. Mulai itulah, satu kepastian yang
menimpa mayat adalah tanah, ulat belatung dan bakteri
akan menggerogotinya.
Saat dipendam tubuh kita mengalami proses
pembusukan yang sangat cepat yang disebabkan oleh
faktor internal maupun eksternal tubuh tersebut.
Setelah mayat kita diletakkan di kuburan, dengan
cepat bakteri dan serangga yang berkembang biak di
dalam mayat karena tidak adanya oksigen, akan
memulai kerjanya. Gas-gas yang dikeluarkan organisme
tersebut akan masuk ke dalam mayat, mulai dari perut,
merubah bentuk dan penampilannya. Gumpalan darah
keluar dari mulut dan hidung karena desakan gas dari
rongga perut. Seperti proses penggerogotan, rambut,
kuku, lidah dan telapak tangan akan lepas semua.
Bersamaan dengan itu pula terjadi perubahan dalam
tubuh seperti paru-paru, jantung dan hati yang akan
mengalami pembusukan. Dalam waktu yang
berbarengan, pemandangan yang sangat mengerikan
terjadi di perut, di mana kulit tidak dapat menahan lagi
tekanan gas yang semakin mendesak dan akhirnya
jebol, menebarkan bau yang sangat busuk. Mulai dari
tengkorak, otot-ototnya lepas dari bagiannya masingmasing.
Kulit dan jaringan lunak juga akan tercerai berai
semua. Otak akan membusuk hingga nampak seperti
tanah liat. Proses akan terus berlanjut sampai
seluruhnya tinggal tulang belulang.

Tubuh itu kita bayangkan sebagai diri kita, akan
hilang secara mengerikan dan bentuknya tak dapat
dikenali lagi. Maka ketika kita meninggalkan kewajiban
ibadah kita, cacing, serangga dan bakteri di dalam tanah
akan menghancurkan mayat kita begitu saja.
Jika kita mati karena kecelakaan dan tidak
dikuburkan, apa yang terjadi akan lebih tragis lagi.
Mayat kita akan dimakan ulat belatung, seperti
potongan daging yang diletakkan pada temperatur
ruangan dalam waktu yang lama. Sampai akhirnya
ulat belatung memakan habis potongan daging yang
terakhir, mayat kita hanya tinggal tulang belaka.
Demikianlah, manusia yang diciptakan dalam
bentuk paling sempurna, akhirnya menjadi bentuk
yang paling mengerikan, dan memang begitulah
kenyataannya.
Mengapa Hal Itu Terjadi?
Inilah ketentuan Sang Maha Pencipta bahwa tubuh
manusia ditiadakan keberadaaanya dengan cara yang
drastis. Itulah mengapa ada sesuatu yang sangat
penting yakni adanya perintah suci di dalam diri kita.
Akhir kehidupan yang mengerikan akan menunggu
setiap manusia selaiknya membuat ia berpikir bahwa
ia tidak hanya tubuh semata-mata, tapi ada nyawa
yang menghidupkan tubuh itu. Dengan kata lain,
manusia harus memahami bahwa ia mempunyai
eksistensi di balik badannya. Berakhirnya kehidupan
yang begitu menyolok memberikan berbagai pelajaran,
yang membuat manusia sepantasnya memahami bahwa ia tidak hanya terdiri dari “daging dan tulang”
semata.
Manusia seharusnya dengan melihat dirinya dapat
mengambil hikmah yang penting, bahwa ia di dunia
ini hanya sementara, dan harus memikirkan akhirnya,
yakni kematian. Kematian, akan menjadikannya
busuk di dalam tanah, dan menjadi makanan ulat
belatung dan akhirnya tinggal tulang belulang.

No comments:

Post a Comment